AJARAN-AJARAN FILSAFAT SCHOPENHAUER
1. Filsafat Keinginan
Schopenhauer memberikan fokus kepada investigasinya terhadap motivasi
seseorang.Sebelumnya, filsuf terkemuka Hegel telah mempopulerkan konsep Zeitgeist,
ide bahwa masyarakat terdiri atas kesadaran akan kolektifitas yang
digerakkan di dalam sebuah arah yang jelas. Schopenhauer memfokuskan
diri untuk membaca tulisan-tulisan dua filsuf terkemuka pada masa
kuliahnya, yaitu Hegel dan Kant. Schopenhauer sendiri mengkritik
optimisme logika yang dijelaskan oleh kedua filsuf terkemuka tersebut
dan kepercayaan mereka bahwa manusia hanya didorong oleh keinginan dasar
sendiri, atau Wille zum Leben (keinginan untuk hidup) yang
diarahkan kepada seluruh manusia. Schopenhauer sendiri berpendapat bahwa
keinginan manusia adalah sia-sia, tidak logika, tanpa pengarahan dan
dengan keberadaan, juga dengan seluruh tindakan manusia di dunia.
Schopenhauer berpendapat bahwa keinginan adalah sebuah keberadaan
metafisikal yang mengontrol tindak hanya tindakan-tindakan individual,
agent, tetapi khususnya seluruh fenomena yang bisa diamati Keinginan
yang dimaksud oleh Schopenhauer ini sama dengan yang disebut dengan Kant
dengan istilah sesuatu yang ada di dalamnya sendiri
Pandangan filosofis Schopenhauer melihat bahwa hidup adalah
penderitaan. Schopenhauer menolak kehendak. Apalagi dengan kehendak
untuk membantu orang menderita. Ajaran Schopenhauer menolak kehendak
untuk hidup dan segala manifestasinya, namun ia sediri takut dengan
kematian.
Schopenhauer menjelaskan seseorang yang hendak mengambil keputusan.
Menurut dia, ketika kita mengambil keputusan, kita akan diperhadapkan
dengan berbagai macam akibat. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil
memiliki alasan atau dasar. Keputusan-keputusan ini menjadi tidak bebas
lagi bagi si pemilihnya. Pemilih itu harus diperhadapkan kepada beberapa
akibat dalam sebuah keputusan. Segala tindakan yang dilakukan seseorang
merupakan kebutuhan dan tanggung jawabnya. Segala kebutuhan dan
tanggung jawab itu pun sudah dibawa sejak lahir dan bersifat kekal
Schopenhauer juga menegaskan jika tidak ada keinginan bebas, haruskah kejahatan dihukum?
1.http://adipustakawan01.blogspot.com/2013/06/arthur-schopenhauer-tokoh-filsafat.html
2.http://tsuwaibah.blog.walisongo.ac.id/2013/12/07/kehendak-metafisis-arthur-schopenhauer-2/#_ftn6
DAFTAR PUSTAKA
1.http://adipustakawan01.blogspot.com/2013/06/arthur-schopenhauer-tokoh-filsafat.html
2.http://tsuwaibah.blog.walisongo.ac.id/2013/12/07/kehendak-metafisis-arthur-schopenhauer-2/#_ftn6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar