Minggu, 16 April 2017

Komentar saya mengenai Arthur Schopenhauer setiap manusia tidak bisa hidup sendirian tetapi ia lebih suka dengan hidup kesendiriannya bersama dengan binatang kesayangannnya dikarenankan ia selalu takut dengan ancaman ancaman yang datang dalam hidupnya jika dia mempunyai teman atau istri ia tidak akan setakut itu. seseorang jika sudah waktunya untuk menikah sebaiknya menikah wanita itu bukan hanya untuk membuang waku saja akan tetapi ia akan menemani sang suami dimanaoun dan keadaan apapun, mungkin dengan dia menghina dan mengejek kaum wanita terkadang wanita takut untuk menjalin hubungan sebab itu iya mengalami kegagalan dalam pernikahan 

AJARAN-AJARAN FILSAFAT SCHOPENHAUER 


1. Filsafat Keinginan
          Schopenhauer memberikan fokus kepada investigasinya terhadap motivasi seseorang.Sebelumnya, filsuf terkemuka Hegel telah mempopulerkan konsep Zeitgeist, ide bahwa masyarakat terdiri atas kesadaran akan kolektifitas yang digerakkan di dalam sebuah arah yang jelas. Schopenhauer memfokuskan diri untuk membaca tulisan-tulisan dua filsuf terkemuka pada masa kuliahnya, yaitu Hegel dan Kant. Schopenhauer sendiri mengkritik optimisme logika yang dijelaskan oleh kedua filsuf terkemuka tersebut dan kepercayaan mereka bahwa manusia hanya didorong oleh keinginan dasar sendiri, atau Wille zum Leben (keinginan untuk hidup) yang diarahkan kepada seluruh manusia. Schopenhauer sendiri berpendapat bahwa keinginan manusia adalah sia-sia, tidak logika, tanpa pengarahan dan dengan keberadaan, juga dengan seluruh tindakan manusia di dunia. Schopenhauer berpendapat bahwa keinginan adalah sebuah keberadaan metafisikal yang mengontrol tindak hanya tindakan-tindakan individual, agent, tetapi khususnya seluruh fenomena yang bisa diamati Keinginan yang dimaksud oleh Schopenhauer ini sama dengan yang disebut dengan Kant dengan istilah sesuatu yang ada di dalamnya sendiri    Pandangan filosofis Schopenhauer melihat bahwa hidup adalah penderitaan. Schopenhauer menolak kehendak. Apalagi dengan kehendak untuk membantu orang menderita. Ajaran Schopenhauer menolak kehendak untuk hidup dan segala manifestasinya, namun ia sediri takut dengan kematian.

2. Keputusan dan Hukuman
    Schopenhauer menjelaskan seseorang yang hendak mengambil keputusan. Menurut dia, ketika kita mengambil keputusan, kita akan diperhadapkan dengan berbagai macam akibat. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil memiliki alasan atau dasar. Keputusan-keputusan ini menjadi tidak bebas lagi bagi si pemilihnya. Pemilih itu harus diperhadapkan kepada beberapa akibat dalam sebuah keputusan. Segala tindakan yang dilakukan seseorang merupakan kebutuhan dan tanggung jawabnya. Segala kebutuhan dan tanggung jawab itu pun sudah dibawa sejak lahir dan bersifat kekal Schopenhauer juga menegaskan jika tidak ada keinginan bebas, haruskah kejahatan dihukum?

DAFTAR PUSTAKA 
 
1.http://adipustakawan01.blogspot.com/2013/06/arthur-schopenhauer-tokoh-filsafat.html 
2.http://tsuwaibah.blog.walisongo.ac.id/2013/12/07/kehendak-metafisis-arthur-schopenhauer-2/#_ftn6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar